Sabtu, 09 April 2016

Lika Liku, Lekak Lekuk, Naik Turun Jalanan Makassar – Bone. 3

Setelah berjuang dengan semua lika liku perjalanan yang diulas pada page 1 & 2. Dengan kondisi sehat dan selamat, tibalah memasuki wilayah kota Bone.

Setelah melewati perjuangan yang sangat panjang, melewati jalanan yang sempit, berkelok dan berliku, tibalah saatnya kita memasuki kawasan kota Bone, Kota beradat. Foto diatas adalah gerbang batas kota. Suatu gerbang yang dilalui apabila hendak memasuki kawasan kota Bone. Bagian atasnya merupakan replika dari “songko’ racca” songkok khas dari kota Bone, berwarna hitam bagian atasnya dan berwarna emas pada bagian bawahnhya. Secara turun temurun dipergunakan oleh raja – raja dan warga Bone. Sempat ramai model batu akik berbentuk “songko’ racca” yang dibuat oleh warga Bone pada saat demam batu akik melanda Indonesia.
Tak jauh dari gerbang kawasan tadi, kita disajikan pemandangan jalan yang seperti gambar di atas.  Retak, berlubang dan bergelombang naik turun. Sungguh sangat disayangkan. Pengerjaan jalan yang menggunakan biaya yang sangat mahal hanya dinikmati dalam waktu singkat. Perawatan jalannya pun hanya dilakukan dengan cara tempel sini tempel sana seadanya, yang hanya akan lebih memperburuk kondisi jalan.
Namun, kita perlu sedikit berbahagia selain jalan rusak dan rawan tersebut, sebagian jalan pun sudah terlihat dimulai adanya pelebaran dan pengerjaan. Namun belum memperlihatkan hasil yang berarti. Semoga perbaikan jalan disepanjang jalan poros Makassar – Bone cepat rampung semuanya dan pengerjaan yang tidak asal – asalan, agar kita dapat menikmati bangunan tersebut dengan waktu yang lama. Dikerjakan dengan jujur dan ikhlas agar hasilnya pun memuaskan. Khusus jalan yang menjadi titik rawan kecelakaan tersebut semoga cepat tersentuh oleh tangan – tangan bijak para pejabat pemerintah yang jujur. Karena sudah berpuluh – puluh tahun kawasan tersebut belum pernah tersentuh sama sekali, padahal daerah ini yang menyebabkan kendala utama bagi sektor transportasi Makassar – Bone. Agar supaya dengan infrastruktur yang baik, roda perekonomian di Kabupaten Bone lebih berkembang, harga – harga dapat turun karena biaya pengiriman lebih rendah. Serta waktu pengiriman juga lebih cepat. Semoga Bone lebih berjaya kedepannya. Melahirkan masyarakat madani, modern, berkembang dan berbudi pekerti luhur sekaligus beradat. Amin.
Sekian perjalanan singkat sy hari ini, semoga bisa menjadi refrensi bagi semua pembaja yang budiman. 

Lika Liku, Lekak Lekuk, Naik Turun Jalanan Makassar – Bone. 2

Halaman ke 2 ini kita bahas seputar hal - hal unik di Sumpanglabbu.


Daerah ini merupakan perkampungan terakhir sebelum kita memasuki kawasan kelokan Sumpanglabbu. Dari foto di atas dapat terlihat kondisi jalan yang rusak, berlubang dan retak. Di sisi kiri gambar dapat kita lihat sekelompok pemuda yang sedang duduk – duduk dengan motor yang terparkir di depannya. Mereka bukan tukang ojek ataupun klub motor yang sedang ngaso di warung kopi, akan tetapi mereka adalah para pengawal mobil – mobil truk yang hendak menanjak melalui jalanan kelokan sumpang labbu. Semacam vorjdrider yang mengawal pejabat di jalanan. Profesi semacam ini sudah ada sejak berpuluh – puluh tahun ditempat ini, semenjak padatnya lalu lintas perdagangan yang menghubungkan kedua daerah ini. Mengapa motor – motor ini diperlukan ditempat ini, karena tak lain adalah kondisi jalan yang menanjak, sempit, berkelok dan disisi kiri dan kanannya adalah tebing dan jurang yang dalam. Sudah tak terhitung berapa truk yang jatuh terperosok ditempat ini. hal ini disebabkan karena jalanan tidak sanggup untuk dilewati oleh dua truk secara berpapasan, dengan beban truk saat menanjak juga sangat berat oleh barang dagangan,  olehnya itu salah satu harus mengalah untuk menghindari kecelakaan, nah tugas dari bapak – bapak tadi yang mengatur lalu lintas kendaraan yang melewatinya. Simulasinya seperti ini :


Foto di atas merupakan salah satu bapak pengawal yang sedang bertugas disana, bapak ini mendahului truk kemudian mengatur lalu lintas yang dari arah berlawan, memberhentikan dan menyuruh menepi semua jenis kendaraan yang akan menurun, dan memberikan jalan bagi truk yang akan menanjak. Hal ini bertujuan agar truk tidak saling berpapasan pas ditikungan, karena truk yang menanjak akan membutuhkan ruang yang lebih apabila hendak menikung terutama di tanjakan, karena kalau tidak seperti itu, maka roda belakang akan jatuh di pinggiran aspal dan menyebabkan truk akan terperosok, sangat sering dijumpai kejadian seperti itu ditempat ini, dan salah satu yang menyebabkan kemacetan panjang yang sangat sering terjadi. Kondisi jalan yang sangat sempit dan rusak dengan salah satu sisinya adalah tebing batu atau jurang menambah susah nya para supir truk untuk melewati jalanan ini. Salah satu biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa para bapak - bapak tersebut.


Foto kelokan pertama ketika hendak memasuki kawasan Sumpanglabbu, dengan rambu lalu lintas yang sangat minim, dan peringatan bahaya yang sangat sederhana seperti gambar diatas.




Beginilah kondisi disepanjang jalan dikelokan Sumpanglabbu apabila terdapat truk pengangkut barang melewati jalanan ini, terpaksa mobil – mobil roda empat mengekor panjang dibelakangnya karena tidak memungkinkan untuk di dahului.
Dan disinilah puncak perjuangan para bapak supir truk pembawa barang dagangan yang akan dibawa ke kabupaten Bone. Mobil truk pembawa barang tidak dapat melalui terowongan Sumpanglabbu karena rendahnya terowongan. Mereka harus menepi dan membiarkan semua kendaraan yang mengekor di belakanganya untuk mendahului. Sementara mobil mobil truk ini kemudian dibongkar sebagian angkutannya supaya dapat masuk keterowongan dan kemudian di susun kembali setelah melewati terowongan ini. Untungnya ditempat ini juga banyak pemuda yang menunggu untuk menawarkan jasa membongkar muat angkutan truk tersebut. Biaya tambahan lagi yang harus dikeluarkan oleh para pengusaha.


Foto ini adalah sisi sebelah dari terowongan Sumpanglabbu, disisi inilah barang – barang angkutan truk tersebut kemudian di susun kembali.  Terlihat para pemuda sudah siap untuk membawa dan menyusun kembali barang angkutan truk tersebut. Selain itu, pemuda ini bertugas untuk mengatur lalu lintas, memberhentikan kendaraan dari arah berlawanan apabila ada truk ataupun kendaraan lain yang akan melewati  terowongan sumpanglabbu tersebut. Dilain pihak adanya terowongan ini  sangat menghambat lalu lintas perdagangan, akan tetapi membuka lowongan pekerjaan baru untuk para warga yang berada disekitar area tersebut.  Menurut sejarah, dibuatnya terowongan ini juga, dilakukan pada masa penjajahan dengan mempekerjakan pribumi dengan cara paksa hingga banyak yang tewas ditempat ini. Terowongan ini dibuat dengan menggunakan alat sederhana, dibentuk pada batugamping kristalin. Sama seperti terowongan separuh pada pembahasan sebelumnya, terowongan ini juga harus dilakukan kajian mendalam guna mengetahui tingkat keresistensian dari batuan tersebut. Karena terowongan tersebut sama sekali tidak didukung dengan bangunan penyangga yang kemungkinan suatu saat terowongan ini akan roboh akibat batuan yang ter erosi dan lapuk.