Transportasi
Partikel oleh Fluida
Transportasi sedimen
oleh aliran fluida dipengaruhi oleh 2 tahap utama yaitu (1) proses erosi dan
proses entrainment sedimen dari bed
dan (2) subsequent, pergerakan downcurrent atau downwind sedimen disekitar atau
di atas bed. Terminologi entrainment mengacu pada proses yang terlibat dalam
pergerakan butiran ke atas (lifting) dari bed atau sebaliknya. Energi lebih
banyak dibutuhkan untuk memulai partikel bergerak daripada menggerakkan
partikel setelah entrainment.
Gambar
1.Perpindahan partikel dalam arus dengan cara Rolling dan saltation (bedload)
dan dengan cara suspension (suspended load)
Partikel di berbagai
ukuran berpindah bersama fluida oleh satu atau tiga mekanisme. Rolling : perpindahan butiran dengan cara
menggelinding disepanjang bagian bawah dari aliran udara atau air tanpa
kehilangan kontak dengan permukaan bed. Saltation : partikel bergerak dalam
sebuah seri lompatan, secara periodik meninggalkan permukaan bed dan dalam
waktu yang pendek terbawa dalam tubuh air sebelum jatuh kembali ke dasar bed.
Suspension : turbulensi dalam aliran yang dapat menyebabkan partikel naik
keatas, melayang dan mengalir bersama dengan aliran fluida. Partikel yang
terbawa dengan cara rolling dan saltation disebut sebagai bed load dan material
yang tertransportasi dengan cara suspension disebut sebagai suspended load. Pada
aliran yang mempunyai kecepatan yang rendah hanya akan membawa partikel yang
berukuran halus (fine silt dan clay) dan partikel yang mempunyai densitas yang
rendah akan tetap tertransportasi dengan cara suspension sedangkan partikel
dengan ukuran sand akan bergerak dengan cara rolling dan beberapa saltasi. Pada
aliran yang tingg semua partikel lanau dan beberapa partikel pasir akan tetap
tersuspensi dengan butiran berukuran kerikil akan tersaltasi dan material yang
lebih besar lagi akan tertransportasi dengan cara rolling. Proses tersebut pada
dasarnya sama dalam udara maupun di air akan tetapi di udara, membutuhkan
kecepatan arus yang lebih tinggi lagi untuk memindahkan partikel karena
densitas yang rendah dan viskositas pada udara dibandingkan dengan air.
Entraining
particles in a flow
Butiran yang bergerak
dengan cara rolling terbentuk sebagai hasil dari frictional drag antara arus dan clast. Untuk membuat butiran
tersaltasi dan secara sementara bergerak ke atas dari dasar memerlukan sebuah
gaya. Gaya tersebut dikenal sebagai gaya Bernaulli effect, yang merupakan suatu
fenomena yang terdapat pada burung dan pesawat terbang untuk terbang dan perahu
layar untuk berlayar “ dekat dengan angin. Bernaulli effect dapat menjadi
penjelasan yang terbaik dengan pertimbangan arus dari fluida (udara, air atau
media fluida yang lain).
Gambar
2. Urutan bedform yang terbentuk selama unidirectional flow pada sedimen pasir
(0,25 – 0,7 mm) di dalam shallow water seiring dengan pertambahan kecepatan
aliran. (After Blatt, H.,G.V. Middleton, and R. Murray, 1980 dalam Booggs,
1995)
Ripples
Sejumlah eksperimen
flume yang dilakukan dibawah aliran unidirectional menunjukkan small ripples
terbentuk lebih awal pada sedimen pasir. Ripple merupakan bedform yang lebih
kecil, dengan panjang sekitar 5 – 20 cm dan tinggi berkisar antara 0,5 – 3 cm,
dengan ripples indeks ( ratio of ripple length/ ripple height) sekitar 8 untuk
pasir kasar dan 20 untuk pasir halus. Ripples terbentuk pada sedimen yang
berukuran butir mulai dari silt (0,06 mm) – pasir kasar (0,7 mm).
Gambar
3. Terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan asymetric ripples (from
Tucker., 1981 dalam Boogs., 1995)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar