Sabtu, 09 April 2016
Lika Liku, Lekak Lekuk, Naik Turun Jalanan Makassar – Bone. 3
Setelah berjuang dengan semua lika liku perjalanan yang diulas pada page 1 & 2. Dengan kondisi sehat dan selamat, tibalah memasuki wilayah kota Bone.
Lika Liku, Lekak Lekuk, Naik Turun Jalanan Makassar – Bone. 2
Halaman ke 2 ini kita bahas seputar hal - hal unik di Sumpanglabbu.
Daerah ini merupakan
perkampungan terakhir sebelum kita memasuki kawasan kelokan Sumpanglabbu. Dari
foto di atas dapat terlihat kondisi jalan yang rusak, berlubang dan retak. Di
sisi kiri gambar dapat kita lihat sekelompok pemuda yang sedang duduk – duduk
dengan motor yang terparkir di depannya. Mereka bukan tukang ojek ataupun klub
motor yang sedang ngaso di warung kopi, akan tetapi mereka adalah para pengawal
mobil – mobil truk yang hendak menanjak melalui jalanan kelokan sumpang labbu.
Semacam vorjdrider yang mengawal pejabat di jalanan. Profesi semacam ini sudah
ada sejak berpuluh – puluh tahun ditempat ini, semenjak padatnya lalu lintas
perdagangan yang menghubungkan kedua daerah ini. Mengapa motor – motor ini
diperlukan ditempat ini, karena tak lain adalah kondisi jalan yang menanjak,
sempit, berkelok dan disisi kiri dan kanannya adalah tebing dan jurang yang
dalam. Sudah tak terhitung berapa truk yang jatuh terperosok ditempat ini. hal
ini disebabkan karena jalanan tidak sanggup untuk dilewati oleh dua truk secara
berpapasan, dengan beban truk saat menanjak juga sangat berat oleh barang
dagangan, olehnya itu salah satu harus
mengalah untuk menghindari kecelakaan, nah tugas dari bapak – bapak tadi yang
mengatur lalu lintas kendaraan yang melewatinya. Simulasinya seperti ini :
Foto di atas merupakan
salah satu bapak pengawal yang sedang bertugas disana, bapak ini mendahului
truk kemudian mengatur lalu lintas yang dari arah berlawan, memberhentikan dan
menyuruh menepi semua jenis kendaraan yang akan menurun, dan memberikan jalan
bagi truk yang akan menanjak. Hal ini bertujuan agar truk tidak saling
berpapasan pas ditikungan, karena truk yang menanjak akan membutuhkan ruang
yang lebih apabila hendak menikung terutama di tanjakan, karena kalau tidak
seperti itu, maka roda belakang akan jatuh di pinggiran aspal dan menyebabkan
truk akan terperosok, sangat sering dijumpai kejadian seperti itu ditempat ini,
dan salah satu yang menyebabkan kemacetan panjang yang sangat sering terjadi.
Kondisi jalan yang sangat sempit dan rusak dengan salah satu sisinya adalah
tebing batu atau jurang menambah susah nya para supir truk untuk melewati
jalanan ini. Salah satu biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk membayar
jasa para bapak - bapak tersebut.
Foto kelokan pertama
ketika hendak memasuki kawasan Sumpanglabbu, dengan rambu lalu lintas yang
sangat minim, dan peringatan bahaya yang sangat sederhana seperti gambar
diatas.
Beginilah kondisi disepanjang jalan dikelokan
Sumpanglabbu apabila terdapat truk pengangkut barang melewati jalanan ini,
terpaksa mobil – mobil roda empat mengekor panjang dibelakangnya karena tidak
memungkinkan untuk di dahului.
Dan disinilah puncak
perjuangan para bapak supir truk pembawa barang dagangan yang akan dibawa ke
kabupaten Bone. Mobil truk pembawa barang tidak dapat melalui terowongan Sumpanglabbu
karena rendahnya terowongan. Mereka harus menepi dan membiarkan semua kendaraan
yang mengekor di belakanganya untuk mendahului. Sementara mobil mobil truk ini
kemudian dibongkar sebagian angkutannya supaya dapat masuk keterowongan dan
kemudian di susun kembali setelah melewati terowongan ini. Untungnya ditempat
ini juga banyak pemuda yang menunggu untuk menawarkan jasa membongkar muat
angkutan truk tersebut. Biaya tambahan lagi yang harus dikeluarkan oleh para pengusaha.
Foto ini adalah sisi sebelah
dari terowongan Sumpanglabbu, disisi inilah barang – barang angkutan truk
tersebut kemudian di susun kembali.
Terlihat para pemuda sudah siap untuk membawa dan menyusun kembali barang
angkutan truk tersebut. Selain itu, pemuda ini bertugas untuk mengatur lalu
lintas, memberhentikan kendaraan dari arah berlawanan apabila ada truk ataupun
kendaraan lain yang akan melewati terowongan
sumpanglabbu tersebut. Dilain pihak adanya terowongan ini sangat menghambat lalu lintas perdagangan,
akan tetapi membuka lowongan pekerjaan baru untuk para warga yang berada
disekitar area tersebut. Menurut
sejarah, dibuatnya terowongan ini juga, dilakukan pada masa penjajahan dengan
mempekerjakan pribumi dengan cara paksa hingga banyak yang tewas ditempat ini.
Terowongan ini dibuat dengan menggunakan alat sederhana, dibentuk pada
batugamping kristalin. Sama seperti terowongan separuh pada pembahasan
sebelumnya, terowongan ini juga harus dilakukan kajian mendalam guna mengetahui
tingkat keresistensian dari batuan tersebut. Karena terowongan tersebut sama
sekali tidak didukung dengan bangunan penyangga yang kemungkinan suatu saat
terowongan ini akan roboh akibat batuan yang ter erosi dan lapuk.
Langganan:
Postingan (Atom)